Monday, January 14, 2013

6 Gitarist Wanita Terbaik


1.    Prisa Rianzi

Prisa Adinda Arini Rianzi atau lebih dikenal dengan Prisa lahir di Jakarta, 6 Januari 1988 merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia. Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Rianzi Julidar dan Lydia Arlini Wahab, yang merupakan wakil Indonesia di ajang Miss Universe 1975. Prisa membuat video klipnya pada bulan September 2007 dengan judul lagu Kau Curi Lagi yang dinyanyikan oleh J-rocks dari album Spirit.
Dia merupakan anggota dari grup musik Vendetta sebelumnya ia pernah membentuk grup musik Zala. Pada Mei 2008 ia meluncurkan albumnya yang berjudul Prisa.

2.       Cameria Happy Pramita

Cameria Happy Pramita lahir di Jakarta, Indonesia, 2 Januari 1986 yang lebih populer sebagai Mita atau Mita The Virgin adalah seorang gitaris dan penulis lagu Indonesia . Ia merupakan personel dari grup duo The Virgin, yang juga beranggotakan Dara Rizki Ruhiana sebagai vokalis juga gitaris dan backing vocal dari T.R.I.A.D.. Mita memiliki fans club resmi yang disebut dengan Mita RockerZ atau yang sering disingkat MRZ.
Mita merupakan putri dari Emmy Sofyana yang lahir pada tanggal 2 Januari 1986 di Jakarta. Dia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Dia memiliki dua orang adik tiri dari ayah tirinya Edimas Purwanto (Dimaspur/49) bernama Dimas Rizqy Prianto (Kiki/22) dan Dimas Yuka (Yuka/17). Sebelum mendirikan grup The Virgin, Mita merupakan gitaris dari grup musik The Rock milik Ahmad Dhani yang biasa disebut The Rock Indonesia (Karena Playernya dari Indonesia). Mita juga mendapatkan kesempatan untuk menyanyikan single Cinta Mati II dan Cinta Fitri bersama Mulan Jameela. Dan sekarang dia telah menjadi anggota Resmi dari T.R.I.A.D. atau yang biasa disebut The Rock Indonesia Ahmad Dhani yang telah meluncurkan album pertamanya di awal 2010 ini. Mita telah banyak mengalami kesusahan dalam hidupnya yang dimulai dari tanpa pernah tahu ayah kandungnya, bekerja banting tulang untuk menggantikan posisi ayahnya itu, dll. Mita sudah sangat terkenal dari SMP. Sejak SMP dia telah mulai ngeband dengan teman-temannya diantaranya GMF Girls pada SMP kelas 3, dll. Dia juga sempat 1 band dengan Million Sekarsari (Sempat Featuring dengan Garasi untuk menggantikan Ayu sementara waktu), Poppy Sovia, Swasti Sabdastantri / Chua Kotak, dan Uim (Drummer My Story).

 Tashea Nicole Delaney

Berawal dari kecintaannya mendengarkan band-band classic rock seperti Led Zeppelin, Skid Row, hingga Motley Crue sejak kecil, Tashea jatuh cinta pada suara gitar dengan warna metal. Gadis kelahiran Jakarta, 10 Juli 1988 ini pun belajar sendiri secara otodidak, dan akhirnya mendirikan sebuah band bernama Painkiller pada 2003 dan meluncurkan album indie. Gadis blasteran Texas-Medan ini juga telah menghasilkan album kompilasi METALIK KLINIK 9. Pada tahun 2008, Tashea didaulat menjadi mentor lagu berbahasa inggris milik band Radja, yang akhirnya membawanya menjadi model video klip Sama-Sama Suka milik Ian Kasela dkk dan terlibat dalam berbagai konser Radja.


4.       Swasti Sabdastantri

Swasti Sabdastantri, atau yang biasa dipanggil Chua adalah bassist salah satu band ternama Indonesia, Kotak. Chua lahir di Makassar, 3 April 1988.
Chua sudah mengenal dan tertarik dengan musik sejak dirinya duduk di bangku SMP di Makassar. Hal ini tidak lepas dari pengaruh sang kakak yang sudah lebih dulu terjun sebagai musisi. Chua pernah pindah ke Surabaya dan tampil di televisi lokal dan beberapa kafe.
Chua menjadi bassist Kotak, setelah menggantikan Prinzes 'Icez' Amanda yang menjadi personil T.R.I.A.D. Penampilan Chua yang cantik dan keahliannya membetot bass memberikan warna baru pada Kotak, juga merupakan salah satu magnet fans buat Kotak.
Chua memikat hati manajer sebuah band bernama V-Mail (yang salah satu personilnya adalah Mitha The Virgin) saat dirinya tampil bersama sebuah band di kampusnya. Chua sempat bergabung dengan V-Mail sebelum akhirnya manajemen Kotak memintanya bergabung dengan album Kotak yang kedua.

 5. Diana Widoera

Wanita ini bernama lengkap Diana Widoera dan akrab dipanggil Dodo. Dodo adalah salah satu pendiri resmi dari Band D’Cinnamons pada tahun 2004 yang lalu. Ia juga bakat dalam hal Vocalis karena memang suaranya yang mempunyai power. Dengan lantunan gitar akustik yang dimainkannya.

6. Qotrunnada Fitriana

Nama lengkapnya adalah Qotrunnada Fitriana. Kehadiran Qoqo di SHE berawal dari pergantian Jesica Lindross yang harus mengikuti sang suami ke Finlandia. Qoqo langsung dipercaya memegang gitar elektrik dalam lantunan lagu-lagu apik SHE. Personel terbungsu tersebut mampu memberikan nuansa rock pada grup musik ini yang membuat album kedua mereka berwarna beda ketimbang sebelumnya. Banyak yang bilang juga kalau Qoqo lebih garang ketimbang Jesica.


5 Musisi Inonesia GO INTERNATIONAL


1.Muhammad Gunawan (Gugun)

Pria yang kerap dipanggil gugun ini memulai karirnya dalam dunia musik dengan membuat sebuah band bernama Gugun and the Bluesbug dan sekarang telah berubah nama menjadiGugun and the Blues Shelter. Bersama bass player John “Jono” Armstrong and drummer Aditya “Bowie” Wibowo mereka telah menjajah musik international. Dan karena bakatnya yg luar biasa Gugun mendapat julukan The Little Jimmy Hendrix.

2.Anggun Cipta Sasmi

Semua pasti udah tau kalo penyanyi yang tenar di Indonesia awal dekade 90an ini udah mendunia. Bermula di tahun 1994 dia hijrah ke Eropa, setahun di London terus pindah ke Paris. Menurut media, sangat berat Bagi Anggun sewaktu melepas kewarganegaraan Indonesianya supaya bisa menetap di Perancis. Dan dengan usahanya akhirnya pada tahun 1997 ia menjadi wanita keturunan Indonesia pertama yang merilis album berbahasa Perncis berjudul “Au Nom de la Lune”. Dan pada tahun 1998, lagu “Snow On The Sahara”meledak dipasaran dan dirilis dalam dua bahasa (perancis dan inggris). Salah satu kehebatan dari Anggun adalah, meskipun dia sudah menjadi milik Perancis, tetapi karyanya tidak pernah lepas dari sentuhan tradisi leluhurnya di Indonesia. Beberapa karyanya juga memakai bahasa Indonesia, dan satu project lagu bersama grup Deep Forest yaitu “Deep Blue Sea” juga memakai sentuhan irama Sunda dengan backing vocal ala penari kecak dari Bali.

3.Wisnu Witono Adhi

Ada lagi orang Indonesia yang berhasil di negeri orang sebagai public figure, dia adalahWisnu Witono Adhi. Memiliki masa lalu yang agak kelam karena orang tuanya bercerai, dia diperhadapkan oleh pilihan antara menjadi murid pesantren di Jawa atau ikut ibunya bersama ayah tirinya ke Norwegia. Di Norwegiapun hidupnya tidak semulus yang dibayangkan, karena ia juga harus bekerja untuk meneruskan hidupnya. Sebagai penyanyi kafe membawanya untuk terus mengasah kemampuan vokalnya. Akhirnya pada kontes menyanyi Norwegian Idol tahun 2006, bakat menyanyinya lah yang membawanya melaju hingga ke babak 5 besar. Tak tanggung2, iapun memperoleh kesempatan untuk merilis album debutnya dengan single hits “Love Like That”. Yang menarik dalam pembuatan video klip hits “love Like That”, meskipun konsep videonya lebih ke modern urban, tetapi model wanita yang ia pilih juga merupakan wanita Indonesia, biar gak terlalu kontras kali ya?

4. Sandhy Sondoro

Sandhy Sondoro (lahir di Jakarta12 Desember 1973; umur 37 tahun) adalah seorangpenyanyipencipta lagu dan pemain gitar asal Indonesia yang memulai karier musiknya diJerman. Sandhy Sondoro lahir dari keluarga yang mencintai musik. Di rumahnya selalu terdengar musik Pop Amerika, Folk, Jazz dan Blues dari permainan gitar ibu atau ayahnya sehari-hari.
Di Indonesia, Sandhy Sondoro mulai bermain musik di sebuah band ketika SMA. Sandhy membawakan lagu-lagu rock dari band Van HalenMr. Big atau The Black Crowes dalam band tersebut. Pada usia 18 tahun ia pergi mengunjungi pamannya di California dan tinggal di sana untuk beberapa waktu. Setahun kemudian ia pergi ke Jerman untuk belajar arsitektur.
Sandy memulai karier musiknya sebagai musisi jalanan di kota Berlin, mengamen di Metro, dan bermain musik dari pub ke pub. Di jalanan Berlin ini pula ia mulai dikenal dan berkenalan dengan sejumlah musisi dan produser.
Setelah mengeluarkan album bertitel Why don’t We pada 25 April 2008, pada akhirnya karya musiknya mendapat apresiasi positif di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.

5. Daniel Sahuleka


Pecinta musik soul era 80-90an gak akan lupa sama lagu “Don’t Sleep Away The Night” dariDaniel Sahuleka. Penyanyi yang pernah menikmati masa kecilnya di Semarang ini memilih untuk pergi ke negeri Belanda dan merintis karir musiknya disana. Darah Ambonnya dengan talenta bermusik sukses membuat Daniel Sahuleka tidak hanya dikenal karena kepopuleran lagunya, tetapi juga dengan musikalitas yang ia coba mainkan di setiap lagunya. Satu hal yang membuatnya tidak lupa adalah rasa kangennya dengan kota Semarang yang tidak akan pernah ia jumpai di kota manapun di dunia.

7 Gitarist Tercepat DI DUNIA

1. Michael Angelo Batio                     




Nama Lengkap: Michael Angelo Batio
Website resmi: http://angelo.com
Guitar: Dean Guitars
Pick: Dunlop Jazz 3’s hitam
Chord: Ernie Balls
Pickup: DiMarzio, emg, Seymour Duncan
Efek: Ibanez TS9 Tube sesuatu yg, Boss Digital Delay, Boss OD 2
Ampli: Marshall JCM 800, 900, 2000, JMP 1 amps and pre amps & Mesa Boogie Dual Rectifier heads, 4 × 12 Marshall lemari
Pengalaman Band: Nitro
Gaya permainan: Shredd
Teknik Andalan: over-under technique, sweeping, tangan kiri-kanan.
Micheal yang merupakan gitaris yang mungkin yang paling up-to surprise orang yang benar-benar mengenali kehebatannya. Michael Angelo merupakan pemain gitar kanan kiri yang paling baik. Ia bahkan mengklaim sebagai gitaris pertama di dunia yang menjadi spesialis pemain 2 gitar sekaligus.
Pada usia 5 tahun ia mulai belajar piano, dan pada usia 10 tahun ia belajar gitar. sejak usia 19 tahun ia sudah bermain sebagai session player untuk berbagai instansi dan produk seperti Burger King, Pizza Hut, Taco Bell, KFC, United Airlines, United Way, McDonalds, dan tim hoki Chicago Wolves. Ia juga bergabung dengan band Nitro yang beraliran heavy metal.
Oleh majalah Guitar ONE, Michael Angelo terpilih sebagai undefinedNo. 1 Shredder of ALL TIME. Ia berhasil menyisihkan shredder juga John Petrucci, Paul Gilbert, Buckethead, Shawn Lane, dan Yngwie Malmsteen.
Michael telah merelease beberapa album solo, termasuk: Tidak ada batas-batas (1995), Planet Gemini (1997), dan Hands Without Shadows (2005). Selain itu, video pelajaran yang ia bintangi seperti Speed Kills, Speed Lives, Speed Lives 2, dan pada bulan Februari 2006, merelease Speed Kills 2.
Michael diendorse oleh Dean Guitars. Oleh Dean Guitars ia membuat gitar-gitar signaturenya. Michael bahkan memiliki gitar 4 neck. Andalannya teknik yang sangat populer di-atas adalah teknik yang digeber dengan kecepatan tinggi.

2. Chris Impelliteri
                                                     

Nama Lengkap: Chris Impellitteri
Website Resmihttp://www.rapture.net/impellitteri
Group Band Sebelumnya: Alcatrazz
Gitar: Fender 1970 Stratocaster
Pengaruh: Paul Gilbert, Yngwie Malmsteen & Rainbow
Keahlian: Alternate Picking, Neoclassic Chicken Picking, dll. Chris Impellitteri adalah gitaris shredder yang sangat tangguh dan sering dibandingkan dengan permainan Yngwie Malmsteen. Dari segi warna musik yang dibawakan Chris memang mirip dengan Yngwie & Rainbow, tetapi dari teknik permainan Chris justru lebih mirip dengan Paul Gilbert. Chris merupakan satu-satunya gitaris yang dapat memainkan alternate picking sekuat, setegas, seakurat dan secepat Paul Gilbert!
Dulu Chris merupakan 3 gitaris yang terpilih sebagai gitaris Alcatrazz, yakni Steve Vai, Yngwie Malmsteen dan Chris sendiri. Jadi Chris memang satu generasi dengan Vai dan Yngwie! Chris membiayai sendiri album instrumental pertamanya pada tahun 1986 dan membentuk group band pertama bersama vocalist Graham Bonnet (Rainbow/MSG), keyboardist Phil Wolfe, bassist Chuck Wright (ex-Quiet Riot), dan drummer Pat Torpey (Mr.Big) pada tahun 1987.
Permainan Chris mencapai puncaknya pada tahun 1992 ketika ia meluncurkan album “Grin and Bear It”, beberapa rekaman Chris sebelum album ini di antaranya: “Impellitteri” (debut – 1987) dan “Stand In Line” (1998) dan video lesson “Speed Soloing” (1989) masih kedengaran kotor sekali alternate pickingnya. Pesatnya kemajuan Chris sangat menakjubkan mulai tahun 1992 tsb, bahkan tahun 2000 ini Chris diwawancara oleh majalah “Young Guitar” untuk interview “Paul Gilbert vs Chris Impellitteri”.
Permainan Chris yang semakin dashyat tersebut dapat Anda dengarkan di album-album berikutnya yaitu: “Victim Of The System” (1993), “Answer To The Master” (1994), “Screaming Symphony” (1996), “Fuel For The Fire” (1997), “Eye Of The Hurricane” (1998), “Crunch” (2000) dan album terbaru yang akan direlease “Seek and Destroy” (2002).




3. Yngwie J.Malmsteen
Nama Lengkap: Lars Johann Yngwie Lannerback
Website Resmi: yngwie.org
Tempat/Tgl Lahir: 30 Juni 1963 di Stockholm, Swedia.
Group Band Saat Ini: Yngwie Malmsteen Band
Group Band Sebelumnya: Steeler, Alcatrazz,
Pengaruh: Niccolo Paganini, Jimi Hendrix, Ritchie Blackmore, J.S.Bach, Antonio Vivaldi, W.A.Mozart,
Gitar: Fender Stratocaster Yngwie Malmsteen Signature Series
Keahlian: Neoclassical, Alternate Picking, Arpeggio, dll.
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang “Eruption” pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik “two handed tapping”, Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya “Rising Force” yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna “Neo-Classical” yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor – seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya “Malmsteen”, mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: “Steeler” dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu “Hot On Your Heels”. Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya “Rainbow” dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu “Kree Nakoorie”, “Jet to Jet,” dan “Hiroshima Mon Amour”, Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
 Paul Gilbert
Terlahir dengan nama Paul Brandon Gilbert pada 6 November 1966 di Illinois, Nama Paul Melambung ke jajaran para dewa gitar dengan bergabungnya Paul dalam super group Mr. Big.
Walaupun mengawali bermain gitar di usia 6 tahun, namun Paul sempat putus asa karena permainannya yang tidak banyak berkembang. Saat berumur 9, ia kembali bermain gitar dan akhirnya membentuk band pertamanya saat ia berusia 14 tahun.
Nama Paul Gilbert mulai dikenal saat ia bergabung dalam Racer X yang kemudian ditinggalkannya untuk bergabung dengan Mr. Big. Namun disini pun Paul tidak bertahan lama. Tahun 1997, Gilbert memutuskan keluar dari Mr. Big.
Gaya bermain Paul banyak dipengaruhi oleh musisi-musisi besar macam Jimmy Page,Judas PriestYngwie MalmsteenAkira TakasakiKissVan HalenRandy Rhoads, dan The RamonesPaul juga termasuk dalam 10 besar gitaris tercepat sepanjang masa versi majalah Guitar One.
Paul juga rajin mengeluarkan tutorial gitar dan mengisi kolom perlajaran gitar di majalah. Ia juga tercatat sebagai pengajar dan dekan dari Guitar Institute of Technology.
Diluar Racer X dan Mr. BigPaul telah merilis 14 studio album sejak awal karirnya di tahun 1985.
5. Nuno bettencourt
Nama Lengkap: Nuno Duarte Gil Mendes Bettencourt
WebsiteNunoCentral.co.uk
Group Band Sebelumnya: Extreme, Overseas, Myth, Viking, Ruin & Sinful
Group Band Saat Ini: Mourning Widows
Gitar: Washburn Nuno Bettencourt Signature Series (N2, N4 & N8)
Tempat/Tgl Lahir: 20 September 1966 di Praia da Vitoria, Terceira, Azores, Portugal.
Pengaruh: Queen/Brian May, Prince, Jimmy Page, Eddie Van Halen, Al Dimeola & Rimski Korsakov
Keahlian: Funky Metal, dll. Nuno Bettencourt merupakan gitaris rock yang terbaik dalam permainan ritemnya. Beberapa gitaris lain yang dapat menandingi permainan ritemnya dapat terhitung misalnya: John Petrucci, Darren Housholder dan beberapa pemain funk metal lainnya.
Kekreatifan Nuno dalam menciptakan teknik permainan baru telah dikenal sejak album pertama dan kedua group bandnya Extreme yaitu: “Extreme” dan “Pornograffitti”. Tidak heran Nuno dinobatkan menjadi “Best New Talent” (pendatang baru terbaik) begitu Extreme meluncurkan album keduanya “Pornograffitti”.
Sesuai dengan perkataan Nuno sendiri di interview-interviewnya bahwa cita-cita Nuno adalah menulis album berwarna funk seperti Pearl Jam, Nirvana dan sejenisnya. Oleh karena itu jika Anda ingin mendengarkan kepiawaian Nuno sebagai shredder, maka kami rekomendasikan Anda mendengarkan album Extreme: “Pornograffitti”. Album pertama “Extreme” dan album ketiga “Three Side Story” juga tidak kalah bagusnya. Justru album solo Nuno sendiri dan band barunya Mourning Widows, tidak menampilkan skill dari permainan Nuno sendiri. Bubarnya Extreme cukup mengecewakan penggemar Nuno.
Pada tahun 1982 Nuno pertama kalinya bertemu dengan vokalis Extreme: Gary Cherone. Ini merupakan awal dari band Extreme tsb. 2 tahun kemudian (1984) Nuno meninggalkan sekolahnya dan konsentrasi dalam melatih permainan gitarnya. Nuno melihat drummer Extreme: Mike Mangini di sebuah club di dalam band tribute Van Halen, ketika band-band lain sedang istirahat, Mike memainkan solo drum yang luar biasa.
1985 Nuno bertemu dengan bassist Extreme: Pat Badger yang bekerja di toko gitar Jim Mouradian di Winchester di mana Nuno selalu memodifikasi gitarnya di sana. Nama band mereka pertama kali dinamakan “The Dream” sebelum menggunakan nama “Extreme” dan menghasilkan lagu “Mutha” yang berhasil menerobos jajaran lagu di MTV. Tak lama kemudian nama band mereka diganti menjadi “Extreme” dan tampil di Festival Mare de Agosto (Santa Maria) pada tahun 1986.
Pada tahun 1987 Extreme memenangkan “Outstanding Hard Rock Act” pada tahun pertama Boston Music Awards. Mereka juga memenangkan kontes MTV video, yang ditonton juga oleh perusahaan rekaman A&M A&R scout. Pada bulan Septembernya mereka mendapat kabar baik dari A&M record untuk mulai rekaman.
6. John Petrucci
John Petrucci (lahir pada tanggal 12 Juli, 1967), adalah gitaris Amerika yang dikenal sebagai anggota pembentuk grup progresif metal Dream Theater. Dia juga seorang produser(bersama teman satu bandnya Mike Portnoy) dari semua album Dream Theater sejak rilis album Scenes From A Memory, pada tahun 1999.
Petrucci besar di Long Island, tepatnya Kings park dimana Petrucci bersama John Myungdan Kevin Moore sekolah di tempat yang sama. Petrucci bermain gitar pertama kali pada saat berumur 8 tahun. Dan mulai bermain dengan sebuah band pada umur 12 tahun. Band dan gitaris yang mempengaruhi permainan gitarnya adalah Yngwie MalmsteenRandy RhoadsIron MaidenStevie Ray VaughnYesRush dsb. Karena saat itu sedang berkembang irama metal dan trash, Petrucci menambahkan pengaruhnya pada musikMetallica dan Queensryche.
7. Buckethead
Nama Asli : Brian Carroll
Tempat/Tgl Lahir : California, (tanggal lahir dirahasiakan)
Gaya Permainan : Rock, Shredd
Group Band Terdahulu : Deli Creeps, Cornbugs, Praxis, Cobra Strike, Buckethead (Solo), Primus (Ozzfest 1999), Giant Robot, Guns N’ Roses
Group Band sekarang : solo artis
Pengaruh musikal : Yngwie Malmsteen, Paul Gilbert, Shawn Lane, Bootsy Collins, Angus Young, Bill Laswell, Bernie Worrell, John Zorn
Teknik Andalan : Chicken Picking, Sweep
Gitar Yang Digunakan : Jackson Flying V, Steinberger GS, ESP MII, Gibson Chet Atkins, Ibanez X-Series Flying V, Takamine Acoustic, ’59 Les Paul Custom, Gibson SG. ’69, Gibson Les Paul Custom
Ampli : Peavey Reknown, misc. Marshall & Mesa Boogie heads, Matt Wells head, Harry Kolbe Cabinets
Efek : Roland SE 50, Rocktron Intellifex, Rockman, Zoom, Alesis Midiverb II, Wah Wah, Lexicon JamMan, Electro Harmonix Micro Synthesizer, Pro Co Rat, Digitech Whammy Pedal, Misc Toys
Dikenal juga dengan nama Death Cube K, gitaris yang satu ini bisa dibilang merupakan yang paling unik dan misterius. Selalu memakai topeng dalam setiap penampilannya diatas panggung dan memakai gelas KFC sebagai penutup kepalanya. Meskipun begitu, sebenarnya ia adalah seorang gitaris shredder yang cukup mumpuni. Menurut kabar, ia pernah berguru dengan Paul Gilbert. Image yang ia bentuk, ia terinspirasi dari film Giant Robot dan The Texas Chain Saw Massacre. Aksi panggungnya terbilang hebat karena Buckethead sering bersolo gitar sambil bergaya seperti gerakan robot bahkan Moonwalk dan beberapa gerakan kaki yang biasa diperagakan oleh King of Pop, Michael Jackson.
Tak banyak yang mengetahui riwayat hidup yang sebenarnya. Biografi yang beredar di internet kebanyakan hanya sebuah teori yang tidak terjamin kebenarannya. Masa kecil Buckethead cukup berbeda dengan anak-anak sebayanya. Ia lebih banyak bermain dan besar dengan ayam. Hal tersebut yang mungkin juga menjadi inspirasi baginya untuk menampilkan image ayam. Ada yang bilang bahwa ia adalah anak/cucu kolonel Sanders (pendiri Kentucky Fried Chicken).
Ia telah merilis beberapa album solo dan sempat menjadi pengisi part gitar untuk film-film Hollywood bersama musisi Michael Kamen. Untuk album solo yang telah ia rilis diantaranya adalah Giant Robot (1994), Monsters and Robots (1999), Cuckoo Clocks of Hell (2004),Somewhere Over the Slaughterhouse (2001), , Population Override (2004). Dan album-album yang ia release dengan memakai nama Death Cube K Dreamatorium (1994), Disembodied(1997), dan Tunnel (1999).
Tahun 2001, Buckethead melakukan sebuah terobosan sebagai gitaris baru Guns N’ Roses dan hadir di ajang musik rock terbesar didunia, Rock In Rio di Brazil. Namun kali ini ia tampil bersama seorang lead-gitaris lainnya, Robin Finck (mantan gitaris Nine Inch Nails). Di ajang tersebut Buckethead mendapat sambutan yang lebih meriah saat bersolo gitar dengan gaya khasnya dan berimprovisasi di lagu anyar November Rain. Setelah itu, ia tampil kembali bersama Guns N’ Roses sebagai bintang tamu misterius di acara MTV Video Music Awards tahun 2002 yang berlokasi di Radio City Music Hall.
Sementara para fans G N’ R menunggu-nunggu dirilisnya album terbaru Chinese Democracykarena ingin menyaksikan permainan asli dan menentukan siapa gitaris yang pantas menjadi pengganti Slash, Buckethead secara mendadak memutuskan keluar dari G N’ R. Hal tersebut membuat G N’ R membatalkan tampil di event Rock In Rio di Lisbon, Portugal.
Penampilannya yang misterius membuat orang-orang ingin mengetahui jati diri yang sebenarnya. Gosip yang paling sering beredar adalah Paul Gilbert merupakan sosok dibalik topeng Buckethead. Hal itu memang memiliki alasan yang kuat. Topeng yang dikenakan Buckethead mirip dengan wajah Paul Gilbert, kemudian tinggi badan yang sama dan gaya permainan shredd. Namun Paul sendiri membantah hal tersebut. Sekitar tahun 2004 lalu, beredarlah wajah asli dari Buckethead.
Nama Lengkap: Chris Impellitteri
Website Resmihttp://www.rapture.net/impellitteri
Group Band Sebelumnya: Alcatrazz
Gitar: Fender 1970 Stratocaster
Pengaruh: Paul Gilbert, Yngwie Malmsteen & Rainbow
Keahlian: Alternate Picking, Neoclassic Chicken Picking, dll. Chris Impellitteri adalah gitaris shredder yang sangat tangguh dan sering dibandingkan dengan permainan Yngwie Malmsteen. Dari segi warna musik yang dibawakan Chris memang mirip dengan Yngwie & Rainbow, tetapi dari teknik permainan Chris justru lebih mirip dengan Paul Gilbert. Chris merupakan satu-satunya gitaris yang dapat memainkan alternate picking sekuat, setegas, seakurat dan secepat Paul Gilbert!
Dulu Chris merupakan 3 gitaris yang terpilih sebagai gitaris Alcatrazz, yakni Steve Vai, Yngwie Malmsteen dan Chris sendiri. Jadi Chris memang satu generasi dengan Vai dan Yngwie! Chris membiayai sendiri album instrumental pertamanya pada tahun 1986 dan membentuk group band pertama bersama vocalist Graham Bonnet (Rainbow/MSG), keyboardist Phil Wolfe, bassist Chuck Wright (ex-Quiet Riot), dan drummer Pat Torpey (Mr.Big) pada tahun 1987.
Permainan Chris mencapai puncaknya pada tahun 1992 ketika ia meluncurkan album “Grin and Bear It”, beberapa rekaman Chris sebelum album ini di antaranya: “Impellitteri” (debut – 1987) dan “Stand In Line” (1998) dan video lesson “Speed Soloing” (1989) masih kedengaran kotor sekali alternate pickingnya. Pesatnya kemajuan Chris sangat menakjubkan mulai tahun 1992 tsb, bahkan tahun 2000 ini Chris diwawancara oleh majalah “Young Guitar” untuk interview “Paul Gilbert vs Chris Impellitteri”.
Permainan Chris yang semakin dashyat tersebut dapat Anda dengarkan di album-album berikutnya yaitu: “Victim Of The System” (1993), “Answer To The Master” (1994), “Screaming Symphony” (1996), “Fuel For The Fire” (1997), “Eye Of The Hurricane” (1998), “Crunch” (2000) dan album terbaru yang akan direlease “Seek and Destroy” (2002).

7 Guitar terbaik

1. Gibson Les Paul
%5Bblog%5D+Les+Paul
Gibson Les Paul Classic
Yap, Les Paul, Gitar classic yang mantap untuk di mainkan. Dari pengalaman saya, Gitar ini cocok untuk semua Genre, Contohnya untuk Genre American Hard Rock yang dipakai oleh Slash dari Gun 'n' Roses dan Joe Perry dari Aerosmith, Genre Heavy Metal yang dipakai oleh Jimmy Page dari Led Zeppelin, Genre Rock 'n' Roll yang dipakai oleh George Harissons dari The Beatles, dan masih banyak lagi.
2. Gibson Dot ES335
%5Bblog%5D+Dot+es+335

Dot ES335 atau biasa disebut Gibson Hollow ini tidak kalah bagusnya dari Gibson Les Paul. Gitar ini sangat cocok untuk dimainkan musik beraliran BluesJazzRock 'n' Roll, dan sejenisnya. Kelemahan dari gitar ini adalah dari kebanyakan genre kurang cocok untuk gitar ini. Gitar ini sering dipakai oleh B.B. King, gitaris beraliran Blues.


3. Gibson Flying V
%5Bblog%5D+Flying+V
Selanjutnya kita ke gitar Unik ini,
4. Fender Stratocaster
%5Bblog%5D+Stratocaster
Hmmmmm.. Gitar ini sudah sangat Familiar, jadi sudah tidak asing lagi di mata Sobat. Di samping harganya yang tergolong tidak terlalu mahal, ternyata gitar ini sangat nyaman dipakai. Gripnya yang Asli khusus buatan Fender membuat Sobat suka memainkan gitar ini. Fender Stratocaster mempunyai kelebihan yang sama seperti gitar Gibson Les Paul, Cocok untuk semua Genre, dari Rock, sampai Blues pun pas. Namun kekurangan gitar ini adalah tidak senyaman Gibson Les Paul

5. Ibanez Guitar
%5Bblog%5D+Ibanez+Guitar
Dari pengalaman minjem punya temen, Gitar ini lumayan enak lah. Body design-nya mirip dengan Fender Stratocaster, hanya saja ada lubang untuk menjinjing gitar ini, Segi kualitas hampir sama dengan Fender Stratocaster, menengah keatas, Kelebihan dan kekurangan gitar ini pun sama dengan gitar Gibson Flying V, cocok untuk Musik yang Genrenya Rock, Heavy Metal, atau Sejenisnya, dan kurang atau bahkan tidak cocok untuk musik yang beraliran Blues, Jazz, Rock 'n' Roll, or something like that. Ibanez Guitar pun pernah ditanda tangani oleh Steve Vai.
6. Fender Telecaster
%5Bblog%5D+Telecaster
Akhirnya Fender mempunyai 2 Jenis yang unggul dalam Blog ini, Hahaha.. Ini lah dia, Fender Telecaster, walau designnya agak rumit, cukup berat dan design neck-nya yang agak tebal di banding Fender Stratocaster, namun, Kualitas suara Fender Telecaster tidak kalah dengan Fender Stratocaster. Menurut orang-orang dari forum-forum, yang mereka suka dariFender Telecaster adalah Sound-nya lebih bulet dan tebel, Wuiiih.. Bicara soal genre, Gitar ini lumayan pas untuk semua genre, tapi sangat pas untuk genre Rock 'n' Roll. Oh iya, Fender Telecaster pernah di pakai oleh Alex Trimble dari Two Door Cinema Club.
7. Gibson SG Double Neck
%5Bblog%5D+SG+Double+Neck
Fiuuuuuhh,, Akhirnya sampe juga yang ke-tujuh, "Hah? Gitar sebagus ini kok ditaro paling bawah sih?". Pasti banyak yang bertanya-tanya seperti itu. Yap, Sengaja saya taro paling bawah karena Gitar ini sangat Enak dimainkan, Keren, dan Cocok untuk semua Genre. Bagian atas mempunyai 12 senar yang berfungsi untuk menambah effect Echo (Jadi seperti bermain 2 gitar). Karena ini buatan manusia, pasti punya kelemahan. Yap, Kelemahan Gitar ini adalah terlalu berat dan tidak Simple. Walau begitu, Banyak juga yang memakai gitar ini, Salah satunya Jimmy Page dari band Led Zeppelin, dan Joe Perry dari band Aerosmith. Kata Bapak saya, Group band lawas asal Indonesia, Yakni Panjaitan Bersaudara atau disingkat Panbers, pun pernah memakai Gitar ini.


Source : http://ralfar-library.blogspot.com/2012/04/7-jenis-merk-gitar-terbaik.html#ixzz2I0rG2Du6




                                

Acoustic Guitarist (Phillip Phillips)

About:
Phillip LaDon Phillips, Jr. (born September 20, 1990) is an American singer-songwriter from Leesburg, Georgia. He won the eleventh season of American Idol on May 23, 2012.[1][2][3] His coronation song "Home", released after his win, became the best selling of all coronation songs.[4][5] His debut album The World from the Side of the Moon was released on November 19, 2012.[6]

Early life

Phillips was born in Albany, Georgia,[7] to Sheryl and Phillip "Donnie" Phillips, Sr., and moved to Leesburg when he was twelve.[8][9][10] He grew up in Sasser and Leesburg, and attended Lee County High School.[11][12][13] He graduated from Albany Technical Collegewith a major in Industrial Systems Technology, but missed the graduation ceremony due to his obligations to American Idol.[14] Prior to appearing on American Idol, he worked at his family's pawn shop.
Phillips started playing music when he was 14. He was mentored by his long-time friend and brother-in-law, Benjamin Neil, whom he credited for piquing his interest in music.[15] In 2009, he formed the Phillip Phillips Band with Neil and another brother-in-law, Todd Urick, and performed in various local venues and events.[16] He won a local singing competition, "Albany Star", in 2010.[17] Phillips said his favorite singer is Jonny Lang, and other favorites include John ButlerDave Matthews and Damien Rice,[18] and he also enjoyed Mumford & Sons and Tool.[15] He described his music as "jazz, rock alternative sound".[19]
Prior to American Idol, he also auditioned on the second season of America's Got Talent but did not make it to its finals.[20]

American Idol

[edit]Overview

Phillips auditioned in Savannah, Georgia.[21] He sang "Superstition" by Stevie Wonder.[21][22] The judges then asked him to perform a second song with his guitar, and he performed Michael Jackson's "Thriller."[21][22] He advanced to the Hollywood rounds,[21] and later to the Las Vegas round.[23]
On February 23, 2012, Phillips was chosen as one of the Top 25 semi-finalists,[24] and then voted into the Top 13.[13][25] His performance style on the show has been compared to Dave Matthews, and he covered one of his songs, "The Stone", in the competition.[26] When asked about Phillips' imitation of his style, Dave Matthews said: "More power to him, I don't mind", and added "He should kick my ass, [then] maybe I can retire and he can take over my band."[27]
After the Top 13 performance night, Phillips was taken to a doctor for possible kidney stones.[28][29] He had eight surgeries while he was on Idol, and had considered quitting the show due to the pain.[30][31]
As the sole contestant who was never in jeopardy of elimination in any week of the competition, Phillips became the winner on the finale of American Idol against Jessica Sanchez after a record-breaking total of 132 million votes were cast.[32] His coronation song, "Home", was released after his performance, and had the biggest digital sales week for any Idol winner's coronation song.[33]

Personal life

He suffers from a congenital kidney condition that produces stones so large he cannot pass them.[49] Soon after American Idol had finished, he had the kidney stones removed as well as reconstructive surgery on his kidney.
Profile:
Birth namePhillip LaDon Phillips, Jr.
BornSeptember 20, 1990 (age 22)
Albany, GeorgiaU.S.
GenresRock
OccupationsSinger-songwritermusician
InstrumentsVocalsguitar
Years active2011–present
LabelsInterscope Records
Websitewww.phillipphillips.com